M. Nigara 

Wartawan tinju senior

PERSIS dua tahun tidak naik ring, Daud Chino Yordan, Jumat (19/11/2021) malam, akan kembali bertarung melawan petinju Rachata Khaophimai berlangsung di Pataya, Thailand, Jumat. Laga ini bakal disiarkan langsung oleh Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB. 

Pertarungan tersebut mempertaruhkan sabuk sabuk WBC Asian Boxing Council Silver Super Lightweight. Daud sendiri sesungguhnya masih memagang sabuk juara Super Lightweght IBO, tetapi dalam pettarungan itu sabuk IBOnya tidak ikut dipertaruhkan. Badan tinju IBO sendiri masih belum dianggap sebagai gelar juara sebagaimana WBC, WBA, IBF, dan WBO. 

Kesembilan

Rachata Khaophimai adalah petinju Thailand kesembilan yang dihadapi Daud. Delapan laga daud dengan petinju Thailand, seluruhnya dimenangkan oleh petinju asal Kayong Utara, Kalimantan Barat. Tujuh di antaranya dimenangkan dengan KO/TKO. 

Sementara itu, tiga laga terakhir Daud, dua kali menang dan satu kalah. Melawan Michael Mokoena (Afsel), Daud menang TKO dalam laga yang dimainkan 17 November 2019. Satu kenenangan lain pada (4/8/2019) RTD atas petinju Thailand, Aekkawee Koewmanee. Dan Daud kalah angka dari Anthony Crolla (10/11/2018). 

Lawannya kali ini Khaophimai, masih sangat muda, baru 18 tahun.  Bahkan sang petinju Thailand ini baru tujuh kali bertarung dengan 4 kali menang KO/TKO. Secara selintas, sang lawan belum memiliki pengalaman yang bisa membendung laju Daud. Apalagi Daud sendiri sudah bertemu dengan sembilan petinju Thailand dan menang. Artinya Daud dianggap mampu mengatasi petinju tuan rumah. 

Meski demikian, Daud harus tetap ekstra hati-hat. Maklum, petinju asal Thai sering menghalalkan segala cara. Artinya, meski memiliki pengalaman yang jauh lebih lama, Daud tetap harus menjaga segala kemungkinan. Fantor tuan rumah sering membawa kerugian bagi petinju pendatang. 

Ranking

Bagi Daud, laga ini harus dijadikan momentum untuk kembali naik ke permukaan. Daud pernah berada di peringkat 2, 6, dan 8 ranking di beberapa badan tinju dunia. 

Sayangnya, Daud terbilang petinju yang jarang sekali naik panggung, padahal potensinya luar biasa. Hasil penelaahan saya, jika dihitung dengan para jagoan kita, Daud berada di bawah Ely Pical, dan di atas petinju-petinju lain. 

Daud juga menjadi satu-satunya petinju yang sempat dikontrak Oscar De La Hoya melalui Golden Boy Promotions. Tapi sayang, selama berada di Los Angeles, Daud hanya sekali berlaga. Banyak kendala yang menyebabkannya gagal bertarung. 

Kesempatan ini menjadi yang terbaik bagi Daud untk bisa kembali eksis, meski usianya sudah tidak muda lagi. Saat ini Daud sudah memasuki usia 34, tetapi dengan skill nya yang luar biasa, rasanya Daud bisa memenangkan laga melawan petinju yang usianya 16 tahun lebih muda. Dan, Daud sendiri mengatakan bisa menang di bawah sepuluh ronde. 

Dan mudah-mudahan Daud memperoleh kesempatan bertarung dan bertarung lebih banyak lagi. Saya potensi Daud tidak dibarengi oleh kesempatan untuk berlaga lebih banyak. 

Terus semangat Daud. (*)